Jumat, 01 Juni 2012

MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA


BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Dewasa ini, perkembangan ilmu dan tekonologi begitu pesatnya. Laju perkembangan itu demikian luasnya hingga hampir mencakup seluruh kehidupan manusia. Khususnya di bidang teknologi informasi dan komunikasi inilah yang melatarbelakangi perlunya penerapan iptek di bidang pendidikan. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang mencetak kader-kader pembangunan bangsa dituntut dapat menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang sedang terjadi saat ini. Tantangan bagi sekolah maupun guru untuk bisa menciptakan anak-anak didik yang mengenal dan mampu mengatasi ketertinggalannya akan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bagi sebagian orang atau masyarakat beranggapan bahwa pembelajaran multimedia dengan menggunakan perangkat komputer dan perlengkapannya termasuk barang mewah dan hanya sekolah tertentu saja yang dapat menerapkannya. Namun demikian bila sekolah telah memilikinya, maka tidak ada salahnya pengenalan / penggunaan teknologi maju dianjurkan untuk dimanfaatkan.
Karena media ini sangat menunjang dalam kegiatan belajar mengajar dikelas,selain efisien media ini juga lebih menarik,apalagi buat anak-anak didik sekolah dasar yang begitu tertarik dengan hal-hal yang baru. Dengan demikian siswa akan lebih mudah memahami pembelajaran yang dilakukan melalui media pembelajaran multimedia ini. jelasnya akan saya terangkan kebih mendalam tentang media pembelajaran multimedia di dalam makalah ini.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Multimedia Pembelajaran
Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan multimedia interaktif.
Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh penguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan film.Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game, dll. Sedangkan pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi dalam pembelajaran yang utama adalah bagaimana siswa belajar. Belajar dalam pengertian aktifitas mental siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku yangbersifat relatif konstan.
Dengan demikian aspek yang menjadi penting dalam aktifitas belajar adalah lingkungan. Bagaimana lingkungan ini diciptakan dengan menata unsur_unsurnya sehingga dapat mengubah perilaku siswa. Dari uraian di atas, apabila kedua konsep tersebut kita gabungkan maka multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang dignakan dalam proses pembelajran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali.
B. Manfaat Multimedia Pembelajaran
Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan prises belajar mengajar dapat dilakukan di mana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan.
Manfaat di atas akan diperoleh mengingat terdapat keunggulan dari sebuah multimedia pembelajaran, yaitu:
1.Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti kuman, bakteri, elektron  dll.
2.Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan ke sekolah, seperti gajah, rumah, gunung, dll.
3.Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit dan berlangsung cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin, beredarnya planet Mars, berkembangnya bunga dll.
4.Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju, dll.
5.Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung berapi, harimau, racun, dll.
6.Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.

C. Karakteristik Media dalam Multimedia Pembelajaran
Sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran, pemilihan dan penggunaan multimedia pembelajaran harus memperhatikan karakteristik komponen lain, seperti: tujuan, materi, strategi dan juga evaluasi pembelajaran. Karakteristik multimedia pembelajaran adalah:
1.Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual.
2.Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna.
3.Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan oran lain.
Selain memenuhi ketiga karakteristik tersebut, multimedia pembelajaran sebaiknya memenuhi fungsi sebagai
berikut:
1.Mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin.
2.Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengontrol laju kecepatan belajarnya sendiri.
3.Memperhatikan bahwa siswa mengikuti suatu urutan yang koheren dan terkendalikan.
4.Mampu memberikan kesempatan adanya partisipasi dari pengguna dalam bentuk respon, baik berupa jawaban,
5.pemilihan, keputusan, percobaan dan lain-lain.

D. Cara membuat media pembelajaran
Di sini saya membuat sebuah video dari sekumpulan foto tentang rantai makanan pada hewan dan dilengkapi dengan suara. Saya membuat ini menggunakan aplikasi DVD photo slideshow professional.
Pertama saya mengumpulkan foto tentang rantai makanan dalam sebuah folder dan membuat rekaman tentang rantai makanan pada hewan, kemudian saya masukan dalam aplikasi DVD photo slideshow professional, kemudian photo sya edit waktunya sesuai rekaman suara dan ditambah teks dan background. Media ini pembuatanya tidak lama,mudah dan praktis.
Cara pembuatanya :
•Masukan foto dalam sebuah folder
•Buka aplikasi DVD photo slideshow pilih folder photo yang akan dimasukan seperti diatas tampilanya kemudian klik Add All.
•Setelah semua masuk klik trantition & music untuk mengatur tampilan dan memasukan suara atau music.
•Jangan lupa diatur waktunya di album seting.
•Setelah itu masuk dalan burn disc untuk menatur jenis program video apa,seperti,MP4,FLV,DVD dll.
•Video siap untuk dimanfaatkan  dalam proses kegiatan pembelajaran.

E. Implikasi dalam Pembelajaran
Pertama kita mempersiakan peralatanya seperti laptop dan lcd untuk menyampaikan media pembelajaran multimedia. Kemudian guru memutar hasil video tentang rantai makanan hewan, setelah video itu selesai di putar guru hanya memberi penambahan penjelasan saja.
F. Kelebihan dan Kelemahan Media Pembelajaran Multimedia
•Kelebihan
Beberapa keuntungan simulasi di dalam multimedia pembelajaran adalah:
•Menirukan suatu keadaan nyata yang bila dihadirkan terlalu berbahaya (mis simulasi
reaktor nuklir)
•Menirukan suatu keadaan nyata yang bila dihadirkan terlalu mahal (misal simulasi
pesawat udara)
•Menirukan keadaan yang sulit untuk diulangi secara nyata (misal letusan gunug berapi
atau gempa bumi)
•Menirukan keadaan yang jika dilakukan secara nyata memerlukan waktu yang panjang
(misal pertumbuhan tanaman jati)
•Menirukan kondisi alam yang ekstreem (misal kondisi di kutub)
•Dan sebagainya.
Manfaat multimedia pembelajaran bagi siswa diantaranya adalah :
v  Siswa akan lebih semangat untuk melihat nya karena suatu yang baru buat mereka
v  Siswa akan lebih mudah memahaminya apa yang disampaikan melalui media tersebut.
v  Siswa tidak mudah jenuh
v  Siswa akan serius melihat pembelajaran dengan media ini.
•Kelemahan
-  Media harus membutuhkan LCD, bila di sekolah tidak ada LCD maka media ini tidak bisa digunakan
-Menggunakan peralatan yang berat seperti VCD dan TV.
-Siswa cenderung merasa tergantung dengan penggunaan media dan menjadi malas apabila guru selalu menggunakan media yang sama dalam setiap kegiatan pembelajaran.
-Guru cenderung tergantung dengan teknologi.
G. Solusi
Semua media pasti ada kelemahanya jadi kita sebagai calon guru harus bisa membuat banyak media tidak hanya salah satu saja,karena apabila hanya salah satu saja selain siswa cepat bosan,belum tentu juga media yang kita kuasai bisa kita sampaikan. khusus untuk media pembelajaran multimedia saya memiliki solusi kita sebagai guru harus punya LCD sendiri karena tidak semua sekolah mempunyainya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan multimedia interaktif.
Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh penguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan film.Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game, dll.

DAFTAR PUSTAKA
Pramono, Gatot.2008.Modul Pemanfaatan Media Pembelajaran.Jakarta: Pusat Teknologi
Informasi dan Komunikasi Depdiknas
Usman, Basyiruddin.2002.Media pembelajaran.Jakarta: Ciputat pers
klubguru.net/component/…/50-media-pembelajaran-multimedia diakses tanggal 6 Januari 2011
pukul: 2305WIB
myenglish01.wordpress.com/…/pembuatan-media-pembelajaran-multimedia/ diakses tanggal 6
Januari 2011 pukul: 23.00WIB

AJARAN ISLAM TENTANG BERBICARA


Berbicara menjadi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari seseorang karena bicara merupakan salah satu alat untuk berkomunikasi. Kemahiran dan kemampuan seseorang berkomunikasi, akan sangat memudahkannya menempatkan diri di antara masyarakat yang ada. Salah satu sebab apakah seseorang diterima atau ditolak di tengah-tengah masyarakat juga sisebabkan dari masalah ini.
Ajaran Islam Tentang Bicara menjadi sangat penting karena berbicara dapat menyebabkan pertumpahan darah, peperangan, dan sebagainya. Maka dalam hal ini ada pepatah : mulutmu harimaumu dan tajamnya pedang tak setajam lidah. Dan mengingat akan pentingnya persoalan bicara ini, maka Islam membirakan rambu-rambu yag menjadi warning nagi orang-orang yang beriman.
Berbicara yang baik memerlukan pembiasaan. Makin lama proses pembiasaan ini akan menjadi kebiasaan. Dan bila sudah menjadi kebiasaan maka secara otomatis nada bicaranya akan selalu baik, santun dan meneduhkan. Hal ini sesuai dengan sabda Rasul SAW :
اكْلَفُوا من العمل ما تُطِيقُونَ فإن خير العمل أَدْوَمُهُ وإن قَلَّ ابن ماجه عن أبى هريرة
Laksanakanlah oleh kalian amalan semampu kalian, sesungguhnya sebaik-baik amalan adalah yang dikerjakan terus menerus meskipun sedikit (Ibn Majah)
Beberapa hal yang terkait Ajaran Islam Tentang Bicara di antaranya adalah :
1. Dalam bicara harus merendah hati :
Hal ini sesuai dengan firman Allah :
وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِينَ
Dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman (QS. Al-Hijr : 88)
Berdasarkan ayat di atas maka dalam bicara harus menghindari kesombongan, ujub, takabur dan merendahkan orang lain.
2. Berbicara yang baik sebagai bukti iman kepada Allah dan Hari Akhir
Orang-orang yang beriman akan sangat memperhatikan cara dan gaya bertuturnya. Dia tidak asal bicara. Segala yang keluar dari mulutnya adalah kebaikan. Ketika ia tidak dapat melakukan pembicaraan yang baik, maka orang yang beriman akan lebih memilih untuk diam.
Bicara yang baik ternyata merupakan salah satu bukti keimanan seseorang terhadap Allah dan Hari Kiamat. Oleh karenanya, orang yang beriman akan sangat hati-hati dan penuh pertibangan untuk berbicara.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلَا يُؤْذِ جَارَهُ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka janganlah menyakiti tetangganya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir hendaklah memuliakan tetangganya. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka brbicaralah yang baik atau diamlah (HR Bukhari)
3. Berbicara yang baik sebagai syarat dimuliakan derajat seseorang oleh Allah
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ :« إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللهِ لاَ يُلْقِى لَهَا بَالاً يَرْفَعُ اللهُ بِهَا لَهُ دَرَجَاتٍ وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللهِ لاَ يُلْقِى لَهَا بَالاً يَهْوِى بِهَا فِى جَهَنَّمَ ».
Sesungguhnya seorang hamba yang berbicara denga kata-kata yang diridhai Allah tanpa berpikir panjang, Allah akan mengangkatnya beberapa derajat dengan kata-katanya itu. Dan seorang hamba yang berbicara dengan kata-kata yang dimurkai Allah tanpa berpikir panjang, Allah akan menjerumuskannya ke neraka Jahannnam dengan kata-katanya itu (HR Bukhari)
Membaca dan memahami hadits di atas, maka jelaslah bahwa salah satu syarat unuk dimuliakan Allah, seseorang harus punya kebiasaan bicara yang baik.
Apabila seseorang mempunyai kebiasaan buruk dalam berbicara, yaitu dengan selalu mengeluarkan kata-kata atau kalimat yang dibenci oleh Allah maka balasannya tidak ada lain adalah neraka Jahannam.
4. Berbicara Syari’at harus ada dasar
Menyangkut persoalan ibadah, pembicaraan seseorang tentang hal ini harus benar-benar berdasarkan dalil naqli, baik Al-Qur’an maupun Hadits.
Seseorang yang berbicara syariat tanpa disertai dalil maka dia dianggap telah berbohong dengan mengatasnamakan Rasulullah SAW. Maka berhati-hatilah!!!
عَنْ الْمُغِيرَةِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ كَذِبًا عَلَيَّ لَيْسَ كَكَذِبٍ عَلَى أَحَدٍ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ (رواه البخارى)
Sesungguhnya berbohong atas namaku tidak seperti berbohong kepada seseorang. Barangsiapa berbohong atas namaku maka tempatilah tempatnya di neraka (HR. Bukhari)
Hadits di atas sangat sesuai dengan firman Allah :
وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْؤُولاً (الاسرأ : 36)
5. Menjaga mulut dan kemaluan dijamin surga
Menjaga farji adalah sesuatu yang penting dan sangat erat kaitannya dengan kehormatan. Dan menjaga farji ini juga menjadi syarat keberentungan orang beriman.
Dalam hadits di bawah ini, menjaga mulut adalah sama nilainya dengan menjaga farji. Kedua-duanya sama-sama menghantarkan seseorang menuju surge Allah.
Bila kita sedemikian sungguh-sungguh menjaga farji (kemaluan) kita, maka semistinya kita juga menjaga mulut kita.
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ تَوَكَّلَ لِي مَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ وَمَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ تَوَكَّلْتُ لَهُ بِالْجَنَّةِ
Barangsiapa yang dapat menjamin untukku sesuatu antara dua jenggotnya (mulut) dan sesuatu antara dua kakinya (kemaluan), aku akan menjamin surga un
tuknya (HR. Bukhari)
6. Berbicara dengan tersenyum
Yang terakhir dari pembahasan kita kali ini adalah pentingnya menghiasi pembicaraan kita dengan senyuman. Senyuman bukan saja akan menambah kita semakin manis dan enak dipandang, tetapi juga akan sangat berpengaruh terhadap kualitas bicara kita. Dengan senyuman pula berarti ada rasa hormat terhadap lawan bicara. Rasulullah SAW juga selalu menghiasi bicaranya dengan senyuman dibibir. Bahkan Dia tidak bicara sepatah katapun selain dengan dihiasi senyuman.
عَنْ أُمِّ الدَّرْدَاءِ قَالَتْ كَانَ أَبُو الدَّرْدَاءِ لَا يُحَدِّثُ بِحَدِيثٍ إِلَّا تَبَسَّمَ فِيهِ فَقُلْتُ لَهُ إِنِّي أَخْشَى أَنْ يُحَمِّقَكَ النَّاسُ فَقَالَ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُحَدِّثُ بِحَدِيثٍ إِلَّا تَبَسَّمَ (رواه احمد)
Abu Darda’ tidak berbicara tentang sesuatu kecuali sambil tyersenyum. Ummi Darda’ berkata kepadanya : “sungguh aku khawatir bila orang lain menganggapmu pandir”. Maka dia berkata : “Adalah Rasulullah tidak berbicara tentang sesuatu kecuali sambil tersenyum”. (HR. Ahmad)
semoga bermanfaat *_^

MATEMATIKA DAN ISLAM


Keajaiban Matematika Sholat & Makna Gerakan Sholat
Sholat menurut bahasa berarti do’a, sedang menurut istilah adalah suatu bentuk ibadah yang terdiri dari perbuatan dan ucapan yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Dan telah diwajibkan kepada manusia untuk beribadah kepada Allah Swt (QS.2:21), khusus dalam hal ini terhadap ummat islam yaitu wajib menjalankan sholat wajib 5 (lima) waktu sehari-semalam (17 raka’at). Sholat (baik wajib maupun sunnah) sangat besar pengaruhnya bagi kehidupan manusia, yang oleh karenanya Allah Swt mengajarkan bila hendak memohon pertolongan Allah Swt yaitu dengan melalui sholat dan dilakukan dengan penuh kesabaran serta sholat dapat mencegah untuk berbuat keji dan munkar. Di bawah ini akan diuraikan tentang sholat-sholat wajib dan sholat-sholat sunnah berikut dengan jumlah raka’at dan waktu pelaksanaanya.
Hitungan Matematika, kenapa orang tidak sholat itu sombong kepada Allah:

Di umpamakan jika kita hidup 60 tahun lamanya, Insya Allah. Di dalam 60 tahun, kita hidup sekitar 31,536,000 menit.
Hitungannya: 60 menit x 24(jam) x 365(hari) x 60(tahun) = 31,536,000 menit
Untuk sholat 5 waktu sampai kita umur 60 tahun, kita perlu:
5 menit x 5 (waktu) x 365(hari) x 49(tahun) = 447,125 menit
Kenapa dikali 49? karena kita diwajibkan sholat pada saat umur 12tahun (anggap ini usia aqil-baligh) . Jadi 60 tahun – 11 tahun = 49 Tahun
447,125 dibagi 31,536,000 dikali 100=1.4 %
KITA CUMA DIBUTUHKAN 1.4 % DARI HIDUP KITA UNTUK MENGIKUTI PERINTAH SHOLAT KEPADANYA. Jadi sebenernya kita itu sombong sekali kalo tidak sholat 5 waktu.

            Kaum anti hadis, yaitu mereka yang enggan menggunakan sunnah ataupun hadis Nabi dengan alasan bahwa hadis telah mengalami distorsi dan susahnya memilah manakah yang benar-benar berasal dari Nabi dan mana yang buatan atau rekayasa pihak-pihak tertentu sembari mengemukakan bahwa al-Qur’an sudah cukup jelas dan terperinci sehingga tidak lagi memerlukan penafsiran ataupun tambahan dari hadis, biasanya akan mengatakan bahwa waktu sholat didalam al-Qur’an itu hanya tiga waktu bukan lima waktu, yaitu Fajar, Wusthaa dan Isya, berikut akan coba kita kemukakan bahwa pendapat yang demikian ini keliru.
Dan dirikanlah shalat itu pada dua bagian siang (dzuhur dan ashar) dan disebagian dari malam (isya) - Qs. Huud 11 : 114
Ayat ini menunjukkan adanya dua waktu sholat pada dua bagian bagian siang, kita semua tahu yang disebut siang itu adalah saat matahari masih bersinar dan melampaui titik zenithnya. Kedua waktu ini bersesuaian dengan hadis mengenai adanya sholat dzuhur dan ashar. Selanjutnya diujung ayat disebut satu lagi waktu sholat yaitu pada sebagian malam, dan ini bisa merujuk pada sholat isya, sehingga dari ayat ini saja bisa diperoleh tiga waktu sholat, yaitu dzhuhur, ashar dan isya.
Hendaklah engkau mendirikan sholat diwaktu tergelincirnya matahari (maghrib) sampai kelam malam (isya) dan dirikanlah sholat subuh ...
- Qs. al-Israa 17:78
Saat matahari tergelincir yaitu saat yang disebut dengan syafaq atau senja, ayat ini merujuk akan adanya kewajiban mendirikan sholat maghrib pada waktu tersebut. Sedangkan kelam malam adalah waktu dimana matahari sudah tenggelam dan kegelapan pekat menyelimuti bumi dimana waktu-waktu ini sangat baik untuk melaksanakan sholat (lihat pula surah al-Muzammil 73 ayat 2 s/d 4) dan sholat yang demikian bisa juga kita pahami sebagai sholat isya. Sedangkan akhir ayat secara jelas merujuk pada sholat fajar atau sholat subuh, sehingga tidak perlu kita bahas lebih jauh.
Dari kedua ayat ini saja, kita sudah memperoleh gambaran bahwa sholat itu sebenarnya memang ada lima waktu, sama seperti yang bisa ditemui dalam hadis-hadis Nabi serta yang menjadi tradisi kaum muslim dari jaman kejamannya. Yaitu sholat Subuh, Maghrib dan Isya tercantum dalam surah al-Israa’ 17 ayat 78 dan sholat Dzuhur dan Ashar tercantum pada surah Huud 11 ayat 114.
Makna Rakaat dalam Sholat.
lalu mengenai hikmahnya saya tak menemukannya pada riwayat shahih, namun penafsiran ulama banyak sekali, ada yg menafsirkan bahwa saat subuh orang masih khusyu, maka Allah swt hanya menghendaki 2 rakaat saja, namun saat dhuhur, asar, magrib dan isya saat saat orang mulai penat, letih, tergoda, cenderung berbuat buruk, maka dijadikanlah waktu shalat sangat rapat diwaktu waktu siang hingga petang itu.
adapula cendekiawan yg menafsirkan bahwa milyaran sel tubuh kita membutuhkan pelenturan di waktu siang hingga petang lebih dari waktu tengah malam dan pagi, maka Allah mengatur demikian,Dan masih banyak lagi penafsiran para cendikiawan Muslim lainnya.
>>Berikut ini ane gambarkan makna gerakan sholat dari simbol setiap gerakan dengan nara sumber dari kakek tua banget dulu banget. Semoga jadi pendekatan untuk Agan dan Aganwati lebih memahami dan memicu untuk mempelajari lebih dalam lagi, sehingga ibadah Sholat Semakin Mantap
1. Takbiratul Ihram (Awal dan Akhir)
Pengawalan segala sesuatu, sbgm hidup dimulai kelahiran, sesuatu yg ada pasti ada awalnya. Dengan keimanan kita yakin bahwa semuanya berawal dari Allah. Maka dengan takbir kita mengembalikan kepada segala aktivitas kita adalah karena Allah, ujung rantai dari awal segala awal, tidak karena guru, orang tua, orang lain (rantai pengetahuan bahwa kita harus Sholat) atau karena rantai rasa takut, rasa terpaksa, tapi karena ujung rantai rasa itu sendiri Allah sang Pencipta Rasa. Takbiratul Ihram sebagai starting point Sholat, simbol starting perjalan hidup. Maknanya penyerahan totalitas pada yang Maha Awal bahwa karenaNya ada dan karenaNYa melakukan perjalanan hidup.
Takbiratul ihram
Takbiratul Ihram berasal dari dua kata : Takbir (ucapan Allahu Akbar) dan Ihram (pengharaman), ketika dua kalimat ini digabung maka bermakna : Ucapan takbir yg memulai pengharaman dari melakukan hal hal yg dilarang dalam shalat. Seperti makan, minum, berbicara kpd selain Allah dan Rasul saw dan hal hal yg diajarkan Rasul saw sebagai mubthilat (yg membatalkan) shalat.
2. Berdiri (Gerak Perjalanan)
Berdiri lambang siap berjalan menjelajahi kehidupan, karena kalo duduk tidak mungkin berjalan, Tegak artinya kehidupan harus ditegakkan (ditumbuhkan) pada ruang waktu, iman harus ditegakkan, akhlak harus ditegakkan, amalan pribadi dan amalan sosial harus ditegakkan. Hadist : Sholat adalah tiang agama (agama didirikan/ditegakkan oleh sholat). Sebagaimana pohon tegak lalu pada titik ketinggian optimum kemudian berbuah. Dalam perjalanan itu kita memakan energi di bumi lalu diproses dengan aturan hukum Allah dan memeliharanya supaya tidak dirusak hama/penyakit untuk menghasilkan buah (hakikat hidup). Buah itu untuk bekal perjalanan kehidupan selanjutnya. Tanpa tegak ruang hidup tidak ada, karena tegak, maka ada titik atas dan bawah dalam satu garis dan bergerak sehingga menciptakan ruang. Sederhananya karena kita berdiri tinggi atap rumah kita tidak kurang dari 1 m, tapi bahkan lebih tinggi dari badan kita. Sehingga ada ruang rumah yang harus diisi. Begitu juga hidup jasmani dan ruhani kita harus ditegakkan dan ruang yang dihasilkannya harus diisi dengan keimanan, amal kebaikan, kesholehan, pengabdian yang iklas kepada Allah, dsb. Dalam tegak berdiri, posisi kepala tunduk, artinya dalam perjalanan hidup akan tunduk dan patuh pada segala Hukum dan Kehendak Allah bebas dari rasa kesombongan diri.Kedua tangan memegang ulu hati, simbol bahwa hati akan selalu dijaga kebersihannya dalam perjalanan hidup.
Bersedekap
Sedekap ini bukan merupakan rukun shalat, bila tak dikerjakan tak membatalkan shalat, yg merupakan rukun adalah berdiri dalam shalat wajib bagi yg mampu dan membaca Fatihah padanya.
3. Rukuk (Penghormatan)
Mengenal Allah lewat hasil ciptaanNya . Dalam perjalanan hidup, pada ruang ciptaan Allah kita menemukan, menyaksikan dan merasakan bermacam-macam hal : tanah, air, gunung, laut, hewan, sistem kehidupan, rantai makanan, rasa senang, rasa sedih, rasa marah, kelahiran, kematian, pertengkaran, percintaan, ilmu alam, pikiran, manusia sekitar kita, Nabi Rosul , dsb pokoknya semua yang kita tahu dan kita rasa. Ini bukti bahwa Allah itu Ada sebagai Pencipta dari semua itu.
Dan kita tahu apabila tanpa petunjuk para Utusan Allah (Nabi dan Rosul) kita tidak akan tahu jika semua itu ciptaan Allah, dan dengan para UtusanNya kita tahu tujuan arah hidup serta cara mengisi hidup agar selamat. Sebagai contoh : suku primitif tanpa adanya bimbingan Agama, sesuai fitrah manusia tetap mengamati alam dan menyimpulkan bahwa ada yang menciptakan, tapi tidak tahu siapa Sang Pencipta sebenarnya, sehingga diekspresikan pada penyembahan batu, patung yang dianggap memiliki kekuatan penciptaan. Jadilah kita menghormati Para Utusan Allah (Rosul, Nabi, Malaikat) yang telah mengenalkan Allah pada kita serta menghormati langit bumi berserta isinya, serta termasuk kepada siapa yang mengenalkan Tuhan kepada kita seperti orang tua, guru. Penghormatan sebagai rasa terimakasih kita bahwa kita jadi tahu Tuhan itu seperti apa. Dalam penghormatan juga sebagai dinyatakan keinginan berpartisipasi untuk ambil bagian dalam pemeliharaan Ciptaan Allah ini dan tidak ingin merusaknya.
Ruku
Ruku secara bahasa adalah menunduk
Secara Syar;an adalah menundukkan badan hingga kedua telapak tanganna meraih/bersandar pada kedua lututnya, dan bahwa Ruku;nya Rasul saw itu tepat dalam posisi 90 derajat, hingga andai ditaruh sebuah gelas dipunggungnya niscaya tak tumpah, menunjukkan lurusnya posisi punggung beliau dalam 90 derajat
 4. Itidal (Puja-puji pada Allah)
Kemudian kita berdiri lagi untuk mengisi perjalanan hidup dengan penuh puja dan puji pada Allah serta penuh syukur setiap saat sehingga tercipta kepatuhan dan ketaatan. Dengan mengetahui hasil ciptaan Allah maka akan tumbuh kekaguman dan kecintaan pada Allah sehingga tumbuh rasa cinta dan iklas atau dengan senang hati menjalani hidup sesuai Kehendak Allah.
I'tidal
Secara bahasa adalah tegak lurus
Secara syar?an adalah tegak berdiri kembali ke posisi semula sebelum ruku;nya.
5. Sujud (penyatuan diri dengan Kehendak Allah)
Jika berdiri di analogikan dengan perjalan jasad maka Sujud dengan kaki dilipat, atau setengah berdiri adalah simbol dari perjalanan hati (rohani). Dangan sujud hati dan fikiran kita direndahkan serendahnya sebagai tanda ketundukan total pada segala kehendak Allah dan mengikuti segala kehendak Allah. Menyatu kan kehendak Allah dengan Kehendak kita. Contohnya :
Allah maunya kita Sholat, ya ane juga mau Sholat, kalo kata Allah jangan lakukan ya ane juga tidak akan lakukan, Kalau Allah tidak suka ya ane juga tidak suka, Kalau Allah cinta atau suka ya ane juga cinta dan suka pokoknya akin selalu sama (dan sehati) tidak akan sedikitpun bertentangan.
Dengan merekatkan kepala pada bumi dimana bumi adalah asal, tempat hidup dan tempat akhir hidup. Di bumi kita lahir di bumi kita menjalani waktu kehidupan, di bumi kita berladang amal, bumi menjadi saksi seluruh hidup kita, di bumi kita mati, di bumi kita dihukum (alam kubur). Merekatkan diri ke Bumi, bahwa awal dan akhir manusia dari dan ke bumi, berharap pada saat kematian keadaan diri kita sama saat dengan saat dilahirkan, yaitu dalam keadaan suci, sehingga bisa bertemu Allah.
Sujud dilakukan 2 kali dimaknai
Sujud pertama: penyatuan Kehendak Allah dengan Kehendak ruhani/hati/jiwa. Diselangi permohonan pada duduk antara 2 sujud
Sujud kedua : pernyataan Pengagungan Dzat Nya Allah personal antara makhluk dan Sang Pencipta, pernyataan ingin kembali pada Sang Pencipta akhir dari perjalanan.
Sujud
Secara bahasa adalah merendahkan diri serendah rendahnya
Secara syar;an adalah meletakkan 7 anggota sujudnya pada bumi tempat ia melakukan shalat, yaitu kedua telapak tangan, kedua lutut, kedua kaki, dan Dahinya, dengan mengangkat belakang tubuhnya lebih tinggi dari posisi dahinya, melambangkan kerendahan yg serendah rendahnya atas dahi.
 6. Duduk antara 2 Sujud (Permohonan)
Pengungkapan berbagai permohonan pada Allah untuk memberikan segala kebutuhan yang diperlukan dalam bekal perjalanan menuju pertemuan dengan Allah, butuh sumber dukungan hidup jasmani dan ruhani, serta pemeliharaan dan perlindungan jasmani ruhani agar tetap pada jalan Allah.
Duduk di antara 2 sujud
Duduk antara dua sujud secara bahasa adalah duduk sebagaimana yg kita fahami, dan secara syar?an pun demikian, duduk dalam posisi apapun yg disebut duduk tetap sah shalatnya, misalnya bersila, tetap sah shalatnya, dan sunnah adalah duduk dengan Iftirash dengan menegakkan telapak kaki kanan dan menghamparkan kaki kiri sebagaimana kita lihat orng yg melakukan duduk dalam shalat.
7. Attahiyat : Pernyataan Ikrar
Tahap pemantapan, Karena perjalan hidup itu naik turun dan fitrah manusia tidak lepas dari sifat lupa maka perlu pemantapan yang di refresh dan diulang untuk semakin kokoh. Yaitu Ikrar Syahadat, dengan simbol pengokohan ikrar melalui telunjuk kanan. Sebelum Ikrar memberikan penghormatan untuk para Utusan Allah dan Ruh Hamba-hamba Sholeh (Auliya) yang melalui merekalah kita mengenal Allah juga melalui ajaranya kita dibimbing menujuNya dan menjadikan mereka menjadi saksi atas Ikrar kita. Sholawat menjadi pernyataan kebersediaan mengikuti apa yang diajarkan Rosululloh Muhammad SAW, dan menempatkannya sebagai pimpinan dalam perjalanan kita. Salam penghormatan kepada Bapak para Nabi Nabi Ibrohim yang menjadi bapak induk ajaran Tauhid. Kemudian diakhir dengan permohonan doa dan permohonan perlindungan dari kejahatan tipuan Dajal / Iblis untuk menjaga perjalanan tetap pada keselamatan dan berhasil mencapai Allah.
Tahiyatul
Tahiyyah secara bahasa adalah kemuliaan, secara syar?an adalah Salam kepada Allah, sebagaimana para sahabat mengucapkan salam pada Rasul saw, salam pd sesama muslim, merekapun mengucapkan salam kepada Allah, maka Rasul saw bersabda : ?Jangan ucapkan salam pd Allah, karena Allah adalah Assalaam, tapi ucapkanlah Attahiyyatu lillah; (Syarh Baijuri Bab Shalat)
Tasyahhud, secara bahasa adalah mengucapkan syahadat, secara syar;an adalah terbagi dua, Tasyahhud awwal dan Tasyahhud Akhir, tasyahhud awal adalah duduk setelah sujud kedua pd rakaat kedua, lalu membaca doa tasyahhud awal sebagaimana dijalankan oleh muslimin dan yg itu semua telah diajarkan oleh Rasul saw, demikian pula Tsyahhud Akhir, yaitu ucapan yg merupakan percakapan antara Allah dan Rasul saw di malam Mi'raj beliau, sebagaimana Rasul saw menceritakannya : aku bersujud dan berucap : ?Attahiyyatulmuba?dst.? Lalu Allah menjawab Assalaamu alaikua Ayyuhannabiyy.., lalu aku menjawab : Assalaamu alaina.., maka percakapan ini dijadikan kewajiban utk selalu diucapkan oleh setiap ummatnya, karena saat itu lah diwajibkannya shalat, maka shalat menyimpan rahasia kemuliaan Mi;raj beliau saw kepada Allah swt.
Menunjukkan jari ketika sedang tahiyat
Merupakan Ittiba; lirrasul saw (berpanut pd perbuatan Rasul saw)
8. Salam
Salam adalah ucapan yang mengakui adanya manusia lain yang sama-sama dalam perjalanan (aspek kemasyarakatan) menunjukkan bahwa hidup ini tidak sendiri, sehingga hendaknya menyebarkan salam dan berkah kepada sesama untuk saling bahu membahu menegakkan kehidupan yang harmonis (selaras) dan tegaknya kedamaian, kesejahteraan dan keselamatan di bumi Allah.
Salam adalah penutup sekaligus awal dari mulainya praktek aplikasi Sholat dalam bentuk aktivitas kehidupan di lapangan hingga ke Sholat berikutnya. Nah salam itu simbol dari putaran yang dimulai dari kanan ke kiri dengan poros badan. Jika dihubungkan dengan Hukum Kaidah Tangan Kanan berarti arah energi ke atas, simbolisasi bahwa perjalanan digantungkan pada Allah SWT (di atas) sebagai penjamin keselamatan dalam perjalanan.
Salam
Salam adalah ucapan dari rukun shalat yg terakhir dg niat selesai dari shalat, ucapan salam yg pertama merupakan rukun shalat, dan salam yg kedua adalah sunnah, mengenai kpd siapa ucapan tersebut memang banyak khilaf, namun bukan itu daripada tujuan utama mengucapkan salam, karena tujuan utama dari salam dan seluruh gerakan shalat adalah Ittiba; lirrasul saw dengan landasan perintah Allah swt dengan puluhan ayat pd Al Qur;anulkarim yg memerintahkan kita taat kepada Rasul saw, dan mengikuti perintah beliau saw.
Mencapai Khusyu'.
Khusyuk adalah suatu kemuliaan yg ada awalnya namun tiada pernah ada akhirnya, dan awal dari khusyuk adalah konsentrasi pada Allah swt atau apa apa yg mengingatkan kita pada Allah, apakah neraka, sorga, kematian, kemuliaan alam, atau apa saja dafri lintasan pemikiran yg mengarah pada Allah semata
lalu tingkatan khusyuk yg lebih tinggi adalah konsentrasi pada makna apa apa yg kita ucapkan dalam bacaan shalat itu, dan tingkatan lebih tinggi lagi adalah tenggelam dalam makna makna itu dengan melupakan seluruh pemikiran yg lainnya,
lalu tingkat selanjutnya adalah sirnanya seluruh nama, seluruh pemikiran, seluruh warna dan bentuk, seluruh keinginan, kesedihan dan kegembiraan dan semua keduniawian, yg ada hanyalah hamba yg sedang berhadapan dengan Pencipta Nya swt, ia merasa tak ada alam semesta, hanya berdua dg Allah semata, dan lalu tingkatan khusyuk makin meningkat dan meningkat..
Sebagian ulama berpendapat demikian, namun bukan mustahil orang menemukan khusyuknya ditengah atau di akhir shalat,
Salah satu caranya adalah dimulai dengan saat berwudhu, jangan berbicara dg siapapun saat berwudhu, tenanglah saat berwudhu, hadirkan hati anda untuk menyucikan jiwa dan raga dg mutiara dan berlian yg diciptakan Allah untuk bersuci yaitu air,dan adapula teriwayatkan doa doa dalam berwudhu, bila tidak hafal maka usahakanlah hati terus berdoa dalam wudhu, terus bermunajat, mensucikan nama Allah dan memuji Allah dg berbagai kenikmatan, lalu berdoalah lagi selepas wudhu, lalu masuklah dalam shalat dan usahakan jangan bercanda, jangan berbicara dg siapapun kecuali seperlunya saja, dan bila ada pakailah siwak, asesoris shalat lainnya, minyak wangi bila ada, sajadah, dan hal hal yg bersifat religius lainnya yg menambah kekhsuyuan dan konsentrasi kita, lalu mulailah shalat, dengan menafikan dan melupakan segala pemikiran, runtuhkan semua nama dan pemikiran, tinggalkan semuanya, sisakan Nama Nya yg Maha Tunggal..
ingatlah anda akan terbujur kaku, diusung dan dishalatkan dg berkafan putih semata, dan ditanamkan di kuburan dan ditimbun sendiri, bayangkan tubuh anda diusung oleh teman teman dan keluarga yg menangisi anda untuk diantar kepemakaman, tanah yg basah dan ditinggalkan sendiri… maka bertakbiratul ihram lah.. mulailah shalat, anda akan menemukan kemudahan untuk terus asyik berduaan dg Allah swt, teruslah asyik dalam rukuk dan sujud,ingatlah bahwa nanti pun anda akan berduaan dengan Nya swt saja, tanpa ditemani seluruh kekasih ataupun musuh, jadikanlah Dia swt sebagai kekasih..nah.. umumnya kemuliaan khusyuk dicapai dg yg demikian.
>>Guncangan jiwa dan tekanan mental adalah di antara penyakit yang mengancam manusia di zaman sekarang ini. Para psikolog dan ilmuwan berupaya menemukan berbagai jalan guna menekan depresi manusia dan menghasilkan ketenangan diri. Psikolog William Maulton Marston di majalah Readers Digest menulis, "Banyak orang yang dibebani berbagai masalah tidak dapat berkonsentrasi dalam mengambil keputusan yang ditanggungnya. Untuk itu, kehilangan konsentrasi membuat mereka terjebak dalam kesalahan dan kebingungan. Padahal kekuatan akal manusia dapat menghadapi kendala yang ada saat berkonsentrasi."
Shalat adalah kunci rahmat ilahi yang mempunyai banyak manfaat spritual. Salah satu manfaat shalat adalah menerangkan hati manusia dan menciptakan konsentrasi. Manfaat itu dapat dirasakan setiap orang yang melakukan shalat saat menjaga kondisi lahir dan batin. Jika manusia dalam shalat mengosongkan diri dari kesibukan harian dan menemukan kekhusyukan, maka kekuatan inilah yang dapat mengokohkan kekuatan-kekuatan berpikir untuk konsentrasi dalam berbagai urusan kehidupan. Apalagi orang yang melakukan sholat berusaha melatih dirinya dalam setiap shalatnya.
Dalam penjelasan sebelumnya, berbagai ayat yang menyinggung tradisi lama shalat, menyebut shalat sebagai sebuah perbuatan kontinyu yang mendidik dan ibadah konstruktif yang muncul bersamaan dengan diturunkannya agama-agama langit. Seluruh nabi mempunyai tugas menyampaikan shalat ke keturunan dan ummatnya. Tentunya, shalat memiliki bentuk beragam pada setiap kaum.
Perintah shalat ada sejak Nabi Adam as
            Dalam sejarah disebutkan, setelah Nabi Adam as dan Hawa diturunkan dari surga ke bumi, mereka bertaubat dan menangis sambil menyesali perbuatan di hadapan Allah Swt. Suatu hari, Allah Swt mengutus Jibril ke Nabi Adam dan Hawa. Jibril berkata, "Ia membawa hadiah dari Allah Swt untuk mereka. Hadiah ini adalah shalat yang dilakukan sebanyak lima kali dalam sehari semalam. Ketika waktu subuh tiba saat matahari belum terbit, Nabi Adam as dan Hawa mengerjakan shalat dan melakukan komunikasi dengan khusyu kepada Allah Swt. Setelah itu, mereka merasa tenang." Dengan demikian, shalat merupakan hadiah terbaik bagi mereka dan menjadi peninggalan yang paling berharga bagi keturunannya."
Mina dan Arafat juga menjadi saksi penegakan shalat oleh Nabi Ibrahim as dan putranya, Nabi Ismail as. Empat ribu tahun lalu, mereka mengajak manusia untuk taat kepada Allah Yang Maha Esa. Di saat Nabi Ibrahim as membawa istrinya, Hajar dan anaknya, Nabi Ismail as, ke sebuah wilayah kering yang tidak ada air, beliau berdoa kepada Allah Swt, "Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami, (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur."
            Doa Nabi Ibrahim as itu diabadikan dalam al-Quran pada surat Ibrahim ayat 37. Al-Quran juga menyebut salah satu karakter Nabi Ismail as dalam surat Maryam, ayat 55 hingga 54. Dalam ayat itu disebutkan, "Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut dalam al-Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi. Dan ia menyuruh ahlinya untuk bersembahyang dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Tuhannya."
Shalat dalam ajaran Para Nabi
Nabi Shuaib as juga disebut sebagai utusan Allah Swt yang menyaksikan penyimpangan dan kesyirikan. Nabi Shuaib as berulangkali mengajarkan kaum saat itu supaya beribadah dengan cara yang benar. Bahkan ia sekali-kali menunjukkan ibadah shalat di depan mereka dan menyebut Tuhan Yang Maha Esa dalam ibadahnya.
Akan tetapi kaum saat itu malah mencibir Nabi Shuaib dan menghalang-halangi ibadah yang dilakukannnya kepada Allah Swt. Surat Hud, ayat 87 menyebutkan, "Mereka berkata; Hai Syuaib, apakah sembahyangmu menyuruh kamu agar kami meninggalkan apa yang disembah oleh bapak-bapak kami atau melarang kami memperbuat apa yang kami kehendaki tentang harta kami. Sesungguhnya kamu adalah orang yang sangat penyantun lagi berakal."
Ketika berbicara Nabi Ishaq as dan Nabi Ya'qub as, al-Quran menyebutkan bahwa memberikan petunjuk kapada manusia sesuai dengan perintah Allah Swt dan menyampaikan wahyu kepada kaum saat itu untuk mengerjakan perbuatan baik serta melakukan shalat dan zakat.
Nabi Musa as yang juga dikenal dengan kerendahan hatinya di hadapan Allah Swt. Ia berkomunikasi kepada Allah Swt dengan kecintaan dan keikhlasan. Untuk itu, Nabi Musa mendapat gelar "Kalimullah" atau Kalimat Allah. Dalam sebuah hadis disebutkan, "Allah Swt berfirman; Wahai Musa, tahukah kamu, mengapa kami menyebutmu dengan panggilan Kalim? Musa menjawab; Tidak. Allah Swt berfirman; Wahai Musa, kami mengidentifikasi semua hamba dan membedah hati setiap hamba secara sempurna. Akan tetapi kami tidak menemukan di antara mereka yang mempunyai hati serendah kamu. Setiap kamu melakukan shalat, kamu meletakkan diri ke tanah sedemikian rupa sebaga bentuk rendah diri."
Saat Musa dipilih sebagai Nabi, perintah Allah Swt yang pertama kali turun kepadanya adalah mendirikan shalat. Dalam surat Thaha ayat 13-14 disebutkan, "Dan Aku telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu). Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku."
Al-Quran dalam ayat lainnya menyinggung shalat yang dilakukan Nabi Zakaria as dan wasiat Luqman Hakim kepada anaknya mengenai shalat. Sebelum Rasulullah Muhammad Saw diutus, mendirikan shalat adalah di antara masalah yang ditekankan Nabi Isa as kepada para pengikutnya. Saat masih bayi, Nabi Isa as dengan perintah Allah Swt mengucapkan kesaksian pada kesucian dan kemuliaan ibunya, Maryam as. Dalam surat Maryam ayat 30-31 disebutkan, "Berkata Isa: Sesungguhnya aku ini hamba Allah. Dia memberikan Al-Kitab (injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati dimana saja aku berada. Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup."(IRIB/AR/SL)

Dan telah telah diriwayatkan secara mutawatir dari Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bahwa Beliau diangkat ke langit dan dibukakan pintu-pintunya sampai Beliau melewati langit yang ketujuh. Lalu RobNya berbicara kepadanya dengan sesuatu yang dikehendakinya dan diwajibkan padanya sholat lima waktu. Allah Ta’ala pertama kali mewajibkan padanya lima puluh sholat, lalu senantiasa Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam meminta keringanan sampai dijadikan lima sholat. Itulah lima sholat yang diwajibkan tapi pahalanya lima puluh, karena satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat. SAW melakukan isra' mi'raj. Di Sidratul Muntaha ini Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapatkan perintah sholat 5 waktu. Perintah melaksanakan sholat tersebut pada awalnya adalah 50 kali setiap harinya, akan tetapi karena pertimbangan dan saran Nabi Musa serta permohonan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam sendiri, serta kasih dan sayang Allah Subhahanu wa Ta’ala, jumlahnya menjadi hanya 5 kali saja. Di antara hadits mengenai hal ini diriwayatkan oleh Ibnu Abbas dan Ibnu Mas’ud:
Dari Ibnu Abbas, ia telah berkata: “Nabi kalian Shallallahu Alaihi wa Sallam diperintah lima puluh kali shalat (sehari semalam), kemudian beliau meminta keringanan Tuhan kalian agar menjadikannya lima kali shalat.”
HR Ibnu Majah (1400) dengan redaksi di atas, dan Ahmad (2884). Menurut al-Albani, hadits ini hasan lighairih.
Dari Abdullah (bin Mas’ud), ia telah berkata: “Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam diisrakan, beliau berakhir di Sidratul Muntaha (yang bermula) di langit keenam. Ke sanalah berakhir apa-apa yang naik dari bumi, lalu diputuskan di sana. Dan ke sana berakhir apa-apa yang turun dari atasnya, lalu diputuskan di sana.”
Ia berkata: {Ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya (an-Najm, 53: 16)}. Ia berkata: “yaitu dengan permadani emas”.
Ia berkata: “Kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam diberi tiga hal: Diberi shalat lima waktu dan diberi penutup Surah al-Baqarah serta diampuni dosa-dosa besar bagi siapapun dari umatnya (muslim) yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun”. ,, Adapaun yg mengajari Rasulullah SAW dlm gerakan sholatnya spt kita skr ini adalah malaikat Jibril
Hadist Sholat
Secara Nash hadits, Jibril as datang kepada Nabi saw mengajarkan shalat, ia datang di awal waktu dhuhur, lalu shalat 4 rakaat dengan 2 tahiyyat dan bacaan sirran (suara berbisik), lalu saat awal waktu asar Jibril as mencontohkan shalat asar 4 rakaat dg dua tahiyyat dg bacaan sirran, lalu saat masuk waktu magrib Jibril as melakukan shalat magrib 3 rakaat dengan dua tahiyyat, dan bacaan suratnya Jahran (suara jelas), lalu saat masuk awal waktu shalat isya Jibril as mengajari nabi saw lagi shalat Isya 4 rakaat dg dua tahiyyat dan bacaan surat dua rakaat pertama jahran, demikian pula awal waktu subuh, Jibril as mengajari shalat dua rakaat dengan satu tahiyyat dengan bacaan pada kedua rakaat itu Jahran,
kemudian Jibri as pada waktu dhuhur mengulangi lagi namun bukan di awal waktu dhuhur, tapi di akhir waktu dhuhur, lalu di akhir waktu ashar, lalu diakhir waktu magrib, lalu diakhir waktu isya, lalu diakhir waktu subuh, lalu Jibril as berkata pada Nabi saw : Nah.. diantara dua waktu inilah wahai Muhammad (Shahih Bukhari),
maksudnya adalah Jibril as mengajari waktu waktu shalat awal waktunya dan akhir waktunya.
Wallahu a'lam bishshowab


semoga bermanfaat ^_*